Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
Kiai
Ageng Ponco Suwiryo yang sering disebut “Mbah Ponco” memiliki beberapa nama
lain, di antaranya: Sayyid Bukhori Mukmin atau Kiai Suwiryo Hadi Kesumo. Beliau
merupakan teman seperjuangan Kiai Kasan Mujahid, seorang ulama pendiri Masjid
Baitul Hasanah yang berada di Mbrebesmili Santren, Bedali, Purwokerto, Srengat,
Blitar.
Dikisahkan
bahwa Kiai Ageng Ponco Suwiryo atau Sayyid Bukhori Mukmin dalam kehidupannya
memiliki tiga istri dan sembilan putra angkat yang semuanya menjadi seorang
ulama pada zamannya. Adapun sembilan putra Kiai Ageng Ponco Suwiryo (Sayyid Bukhori Mukmin) yang tersebar ke berbagai daerah, mulai Plosorejo, Kademangan, Blitar; Malang, dan Banyuwangi, di antaranya:
1.
Kiai Ageng Raden Mas Djojopoernomo
(Pangeran Papak Nata Praja cucu Nyi Ageng Serang, seorang Pahlawan Nasional).
Beliau merupakan pendiri Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU). Makam beliau
berada di Tojo, Temuguruh, Banyuwangi.
2.
Kiai Siddiq. Beliau ini juga berada di
Banyuwangi hingga akhir hayatnya.
3.
Kiai Tabri. Beliau ini juga berada di
Banyuwangi hingga akhir hayatnya.
4.
Kiai Baurejo. Beliau berada di
Karangkates, Malang hingga akhir hayatnya.
5.
Kiai Joyodiguno. Beliau berada di
Sumberpucung, Malang hingga akhir hayatnya.
6.
Kiai Mardi Utomo (Mbah Jayus). Beliau
berada di Sumberpucung hingga akhir hayatnya.
7.
Kiai Kandar. Beliau berada di Kediri
hingga akhir hayatnya.
8.
Kiai Wiryontono. Beliau merupakan salah
satu ulama yang mbabat masjid pertama di desa Plosorejo, Kademangan, Blitar.
9.
Sayyid Abdullah Sulaiman. Beliau berada
di Mbrebesmili Santren, Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar hingga akhir
hayatnya. Dan dimakamkan dalam areal Makam Auliya Mbrebesmili Santren, Bedali,
Purwokerto, Srengat, Blitar.
Adapun
silsilah nasab Kiai Ageng Ponco Suwiryo (Sayyid Bukhori Mukmin) ke atas
bersambung pada Kiai Ageng Tunggul Wulung + Roro Ayu Surti Kanti. Berikut silsilah
nasab Kiai Ageng Ponco Suwiryo:
1.
Kiai Jamas Mashuri/Kiai Tunggul
Wulung/Ki Ageng Kebo Dhungkul menikah dengan Roro Ayu Surti Kanti memiliki dua
putra yaitu: (1) Kiai Nur Hidayatullah; (2) Nyai Ageng Genter Nur Aini.
2.
Kiai Nur Hidayatullah memiliki satu
putra bernama Kiai Haryo Sumo Nur Hidayatullah.
3.
Kiai Sumo Nur Hidayatullah memiliki tiga
putra, yaitu: (1) Kiai Sambi Nur Hidayatullah; (2) Kiai Mujang Nur
Hidayatullah; dan (3) Kiai Puspo Nur Hidayatullah.
4.
Kiai Puspo Nur Hidayatullah memiliki
satu anak bernama Ki Ageng Ronggo/ Kiai Jimat.
5.
Ki Ageng Ronggo/Kiai Jimat memiliki dua
putra yaitu: (1) Ki Ageng Atmo Wulung; dan (2) Ki Ageng Guno Suwiryo.
6.
Ki Ageng Atmo Wulung memiliki dua putra
yaitu: (1) Kiai Mojo; dan (2) Kiai Majasto.
7.
Kiai Mojo memiliki dua putra yaitu: (1)
Kiai Tojo Diningrat; dan (2) Kiai Kunto Diningrat.
8.
Kiai Tojo Diningrat memiliki dua putra
yaitu: (1) Kiai Jayeng Katon/Kiai Kendil Wesi; dan (2) Kiai Hadi Kesumo/Kiai
Cokro Wesi.
9.
Kiai Jayeng Katon/Kiai Kendil Wesi
memiliki dua putra yaitu: (1) Kiai Niti Rejo; dan (2) Nyai Ageng Sumiyati.
10.
Kiai Niti Rejo memiliki dua putra yaitu:
(1) Kiai Ageng Ponco Suwiryo/ Kiai Ageng Suwiryo Hadi Kesumo/ Sayyid Bukhori
Mukmin. Beliau wafat dan dimakamkan di areal “Makam Auliya Mbrebesmili
Santren”, Bedali, Purwokerto, Srengat,Blitar; dan (2) Kiai Suryo Hadi Kesumo/
Kiai Senari Wadad/ Sayyid Marzuqi/ Sayyid Marsuki.
Adapun
beberapa tokoh yang dimakamkan dalam areal “Makam Auliya Mbrebesmili Santren”
Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar lainnya adalah:
1.
Kiai Ageng Syakban Gembrang Serang/ Kiai
Ageng Syakban Tumbu (merupakan putra Kiai Ageng Raden Muhammad Qosim [Eyang
Kasiman/Mbah Kasiman] dari istri pertama, yang yayasannya berada di Utara
Masjid Agung Kota Blitar. Adapun istri Kiai Ageng Syakban Gembrang Serang
berasal dari Kalangbret, Tulungagung, dan masih keturunan Kiai Ageng Mangun
Witono (Syaikh Hasan Ghozali) pendiri Masjid Tiban Al-Istimrar, Kalangbret,
Tulungagung.
2.
Nyai Marfuatun dan Kiai Ageng Kasan Mujahid
(menantu Kiai Ageng Syakban Gembrang Serang/ Kiai Syakban Tumbu)
3.
Kiai Ageng Muhammad Asrori (seorang
ulama Pendiri Masjid Al-Asror, Kedungcangkring, Pakisrejo, Srengat, Blitar dan
putra Kiai Ageng Syakban Gembrang Serang).
4.
Kiai Kembang Arum (Konon makamnya dahulu
kala selalu berbau harum wangi)
5.
Kiai Imam Kastawi dan istrinya
6.
Kiai Imam Nawawi dan istrinya
7.
Kiai Munasir dan istrinya
8.
Mbah Banjir (Konon disebut “Mbah Banjir”
sebab dahulu kala dia mengamalkan sebuah ilmu kadigdayaan hingga kebanjiran
ilmu tersebut yang akhirnya menjadikannya seperti orang yang tidak waras)
9.
Sayyid Abdullah Sulaiman.
10.
Dan beberapa tokoh masa lalu lainnya.
Demikian
sekelumit kisah ini saya akhiri. Mudah-mudahan membantu para generasi penerus
yang ingin “ngumpulne balung pisah” yang
telah perpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun telah hilang dan
terpisah-pisah. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberi
pertolongan kepada semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Allah melestarikan
pirukunan/patembayatan kepada semua makhluk yang dikehendaki-Nya. Tentang
Penulis: Arif Muzayin Shofwan, Alamat: Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT.
03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Kode Pos: 66171. HP.
085649706399.
saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m
BalasHapus