Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
“Tulislah
apapun yang dapat anda tulis, siapa tahu bermanfaat”
(Anonim)
Telah
beberapa kali saya mengikuti dan terakhir mengadakan pertemuan di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU)
Blitar, Jawa Timur. Alhamdulillah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
telah resmi mendapatkan izin dari Kemenristekdikti Republik Indonesia untuk menyelenggarakan
pendidikan sejak tanggal 31 Agustus 2017. Kemudian pada tanggal 29 Oktober 2017
telah dilaksanakan peresmian secara simbolis di Pendopo Ronggo Hadinegoro
Blitar. Peresmian simbolis tersebut dihadiri oleh para tokoh berikut, di antaranya:
Prof. Dr. H. Muhammad Nashir, M.Si., Ph.D. (Menristekdikti), Prof. Dr. Maksum
Mahfoedz, M.Sc (PBNU), Drs. Rijanto, MM (Bupati Blitar), KH. Anwar Iskandar,
dan beberapa tokoh lokal lainnya, seperti: KH. Imam Suhrowardi, KH. Masdain
Rifai Ahyad, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, M.Pd., Puji Wianto, M.Pd., para
mahasiswa-mahasiswi UNU Blitar, serta yang tak dapat disebut satu-persatu.
Saya
dan Mas Winarto, M.Pd.I beberapa kali ikut pertemuan pendirian Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar. Baru pada tanggal 29 Desember 2016, saya
dihubungi melalui telepon genggam oleh Bapak Puji Wianto, M.Pd (Wakil Rektor
UNU Blitar) untuk menghubungi Mas Winarto, M.Pd.I untuk mengadakan pertemuan
Tim UNU Blitar lanjutan. Ada banyak yang saya bicarakan dalam pertemuan
tersebut. Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya: Saya, Mas Winarto,
M.Pd.I, Mas Muhammad Choirul Abidin, S.Pd. (yang masih menyelesaikan S2 di
Universitas Islam Negeri Surabaya), Bu Alfiah, SE (yang masih menyelesaikan
kuliah S2 di Universitas Muhammadiyah Malang), Mas Yaoumi Tertibi, SH (yang
saat itu mendampingi pedangang jalan Mastrip Blitar yang akan digusur), Mas Baim
Muslim, Mbak Lussy Ana Anggarani, MM., Mbak Elly Eka Fatmawati, M.Pd., Mas
Ahmad Karomi, M.Th.I., Mas Miftakhul Rohman, M.Pd., dan lain sebagainya.
Hingga
catatan harian ini saya tulis, ada beberapa pertemuan yang perlu saya catat di
sini, antara lain: pertemuan hari Jumat tanggal 29 Desember 2016, Rabo tanggal
04 Januari 2017, Senin tanggal 9 Januari 2017, Sabtu tanggal 14 Januari 2017, dan
Senin tanggal 16 Januari 2017. Pada pertemuan Senin 9 Januari 2017, Pak Puji
Wianto, M.Pd meminta saya untuk berkunjung ke rumah Pak Tono Sananwetan
membicarakan sesuatu yang amat penting. Ya, pada hari Jumat setelah itu, saya
kemudian berkunjung ke rumah Pak Tono Sananwetan dan sempat memotret wajah
beliau sebagai bukti bahwa saya sudah ke rumah beliau. Saat saya di situ, Pak Tono
juga cerita bahwa saudara kakeknya juga berasal dari dusun saya Sekardangan,
namanya Mbah Karto Sentono. Ah, saya langsung tanggap dengan nama tersebut. Mbah
Karto Sentono ini tidak memiliki anak dan dulu ingin meminta anak kakek saya
(pakdhe saya), tetapi sama nenek tidak boleh. Lalu Mbah Karto Sentono mengasuh
Bapak Bambang putra dari Mbah Kamituwo Bai.
Oya,
kembali ke pertemuan di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
tersebut bersama kawan-kawan. Kadang pertemuan tersebut kami lakukan di barat
mushalla UNU Blitar sambil lesehan. Kadang pertemuan tersebut kami lakukan di
ruang Wakil Rektor UNU Blitar. Kadang pertemuan tersebut kami lakukan di ruang
dosen UNU Blitar, dan lain-lainnya. Tentunya ada banyak yang kami bicarakan
demi kemajuan dan perkembangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar ke
depan. Yah, mungkin ini saja catatan harian (cahar) saya kali ini. Ada kurang
dan lebihnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar selalu diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin,
amin, amin. Ya Rabbal Alamin. Istajib du’a-ana Ya Rahman Ya Rahim.
Whoever planted will surely reap
(Barangsiapa menanam pasti akan memetik)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Pertemuan di barat mushalla UNU Blitar. Saya berbaju hitam sedang memasukkan berkas-berkas penting (Foto dari Pak Puji Wianto, M.Pd) |
Pak Tono Sananwetan saya potret saat akan pergi ke Masjid Hidayatullah menjalankan shalat Maghrib berjamaah. |
Tentang
Penulis
Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria yang berbau kuburan, kijing,
maesan, kembang boreh, kembang kanthil, kembang kenongo dan segala macam
bau-bauan ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW.
09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria yang yang sering dipanggil oleh
Kyai Muhammad AP dengan sebutan “Ki
Gadhung Melathi” atau “Mbah Pasarean”
(karena seringnya berkunjung ke pesarean-pesarean untuk mengkaji sejarah tokoh
yang dimakamkan) tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar