Jumat, 18 November 2016

BERZIARAH KE MAKAM GURU SAYA, MBAH KYAI NASRUDDIN SEKARDANGAN KANIGORO BLITAR



Oleh: Arif Muzayin Shofwan

Kata guru saya:
“Menulislah! Sesederhana apapun tulisan itu.”
(Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si.)

Hari ini saya berziarah ke makam guru saya yang bernama Mbah Kyai Nasruddin Sekardangan. Makam tersebut berada di sebelah masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09, Papungan, Kanigoro, Blitar. Beliau merupakan guru saya dalam bidang tasawuf dan tharikah Wahidiyyah. Saya menghatamkan “Kitab Al-Hikam” karya Syaikh Ibnu Athoillah as-Sakandary dan “Kitab Bidayatul Hidayah” karya Imam Al-Ghazali kepada Mbah Kyai Nasruddin tersebut. Beliau inilah yang juga mengajari amaliyah tharikah Wahidiyyah kepada saya. Selain beliau, ada pula beberapa guru saya yang jasadnya dimakamkan di areal makam barat Masjid Baitul Makmur Sekardangan, di antaranya:

1.   Mbah Kyai Abbas Fakih
Beliau merupakan salah satu guru saya yang ahli dalam bidang menumbali tanah angker, rumah, dan semacamnya. Beliau juga ahli mengobati penyakit yang disebabkan oleh guna-guna dan energi jahat. Dari beliau inilah saya mendapatkan ijazah shalawat Nuridz Dzati karya Syaikh Abul Hasan As-Syadzili, seorang tokoh pendiri tharikah Syadziliyyah.

2.   Mbah Kyai Imam Mahdi
Beliau merupakan salah satu guru saya yang mengikuti tharikah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah. Selain itu, beliau juga mursyid tharikah Jazuliyyah. Beliau inilah yang mengajari pada saya tentang berbagai shalawat ghairu ma’tsurah, seperti: shalawat Ridha, shalawat Munjiyat, dan semacamnya.

3.   Mbah Kyai Muhammad Hamzah
Beliau inilah yang sering disebut KH. Marzuqi Mustamar Malang sebagai gurunya dalam bidang fikih dan ushul fikih. Guru saya yang satu ini sering mengajak saya manakala ada pengajian-pengajian di seputar Blitar.

4.   Mbah Kyai Muhtar Fauzi
Beliau merupakan salah satu guru saya yang mengajarkan berbagai hizib dan wirid-wirid para waliyullah. Di antara yang pernah diajarkan kepada saya adalah: Hizib Nashar, Hizib Bahri, Hizib Nawawi, dan berbagai hizib para waliyullah lainnya.

Selain makam guru-guru saya di atas, dalam areal makam sebelah barat Masjid Baitul Makmur juga dimakamkan jasad beberapa tokoh, di antaranya:

1.   Mbah Kyai Wongsopuro dan Mbah Kyai Bontani
Kedua orang ini merupakan tokoh tertua yang dimakamkan di sebelah barat Masjid Baitul Makmur Sekardangan di antara makam-makam yang lain. Sebenarnya masih banyak makam-makam lain yang di atas generasi kedua tokoh ini. Namun sudah tidak ada yang merawat dan mengurusnya.

2.   Mbah Kyai Imam Fakih
Beliau merupakan pendiri masjid Baitul Makmur Sekardangan dan Pondok Pesantren Miftahul Huda Sekardangan. Tokoh yang sering disebut teman seperjuangan Mbah Kyai Imam Fakih adalah Mbah Kyai Hasan Thohiran. Kedua tokoh ini berasal dari Bagelenan, Purworejo, Jawa Tengah.

3.   Mbah Kyai Shobiri
Beliau berasal dari Pikatan, Srengat, Blitar. Beliau merupakan menantu dari Mbah Kyai Imam Fakih. Konon pada waktu mondok di Pesantren Miftahul Huda Sekardangan, beliau sering diskusi bersama sesepuh Sekardangan yang bernama Mbah Kyai Ahmad Dasuqi. Bila dirunut dari Pikatan, Mbah Kyai Shobiri ini merupakan salah satu paman mindoan ayah saya (Mbah Tamam Thahir) dari jalur Mbah Kyai Abror Pikatan, Srengat, Blitar.

4.   Mbah Kyai Mahfud
Beliau seorang pahlawan yang tertembak peluru Belanda di Sananwetan, kota Blitar pada saat Agresi Militer Belanda II. Putra Mbah Kyai Mahfud yang bernama Mbah Ahmadi merupakan jogoboyo desa Papungan dan juga dimakamkan dalam areal makam ini.

5.   Mbah Lurah Jainuri
Beliau merupakan seorang lurah desa Papungan di era pemerintahan Orde Baru jaman Presiden Soeharto. Pada zaman Orde Baru, beliau seringkali sembunyi-sembunyi jika mengikuti pengajian agama Islam kepada Mbah Kyai Abdul Khobir Sirodj, Mangunsari, Tulungagung. Tentu saja,ini karena masalah perpolitikan rezim Orde Baru kala itu.

6.    Dan tokoh-tokoh lainnya, seperti; Mbah Ismail, Haji Fathullah, Hajjah Nyai Denin Mahdi, Nyai Umi Kulsum, Bung Sutrisno pemegang seruling Orkes Kelana, dan tokoh lainnya.

Ah, sampai di sini dulu catatan harian (cahar) saya hari ini. Saya tak bisa meneruskan cerita ini. Saat ini saya harus menyelesaikan tugas membuat perangkat pembelajaran yang harus segera dikumpulkan pada awal Desember 2016 esok. Mudah-mudahan catatan harian di sela-sela waktu saya kali ini bermanfaat bagi saya pribadi dan umumnya bagi mereka yang sempat membacanya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kemudahan semua persoalan kepada saya pribadi dan umumnya kepada kawan-kawan, saudara, kerabat jauh maupun dekan, dan semua makhluk-Nya. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, tiada sesuatu yang sempurna. Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada diri saya, “Wahai diri saya, maafkanlah saya. Maafkanlah segala khilaf saya. Semoga demikian adanya.” Amin, amin, amin. Ya Rabbal Alamin. Mugi-mugio den sembadani panyuwun kulo dateng Ilahi.

“If you can dream it you can do it”
(Jika kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)



Makam Mbah Kyai Nasruddin, yang mengajari saya tentang tasawuf dan tharikah Wahidiyyah
Makam Barat Masjid Baitul Makmur Sekardangan, Kyai Muhammad Tasrifin sedang kirim tahlil kepada arwah Mbah Kyai Imam Fakih, Mbah Kyai Sobiri, dan lain sebagainya




Tentang Penulis

Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang berbau kuburan, kijing, maesan, kembang boreh, kembang kanthil, kembang kenongo dan segala macam bau-bauan ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria yang yang sering dipanggil oleh Kyai Muhammad AP dengan sebutan “Ki Gadhung Melathi” atau “Mbah Pasarean” (karena seringnya berkunjung ke pesarean-pesarean untuk mengkaji sejarah tokoh yang dimakamkan) tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

1 komentar:

  1. saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m

    BalasHapus