Jumat, 18 November 2016

MENGHADIRI KAJIAN TENTANG NEGARA PANCASILA SEBAGAI DAR Al-‘AHDI WA Al-SYAHADAH DI HALL HOTEL UMM INN



Oleh: Arif Muzayin Shofwan

Kata guru saya:
“Menulislah! Sesederhana apapun tulisan itu.”
(Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si.)

Hari ini, Sabtu, 6 Agustus 2016 pukul 19.00-15.00 WIB mengikuti “Kajian Negara Pancasila sebagai Dar Al-‘Ahdi Wa Al-Syahadah” yang diadakan di Hall Hotel UMM Inn., Malang, Jawa Timur. Saya mendapat kabar kegiatan kajian tersebut dari Mas Dr. Pradana Boy ZTF, Ph.D., melalui Graup WA “Tadarus JIMM 2016” pada hari Jum’at, 5 Agustus 2016. Seperti biasanya, setiap hari Sabtu-Minggu saya pergi ke Malang dalam rangkaian kuliah di Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Tepat hari ini, saya tak ada mata kuliah. Dengan demikian, hari ini bisa saya gunakan untuk menghadiri acara kajian yang diadakan Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM dan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur tersebut. Adapun tiga nara sumber acara tersebut, di antaranya: Dr. Abdul Mu’thi (PP Muhammadiyah), Dr. M. Sa’ad Ibrahim (PWM), dan Dr. Tongat, SH, M.Hum. (UMM). Ya, menarik sekali kajian tersebut.

Dalam kajian tersebut ada banyak yang dibicarakan oleh pemateri. Berikut saya sajikan secara “acak aduk” dari beberapa hal yang disampaikan oleh para pemateri. Maaf kalau ada yang salah dari apa yang saya sajikan, di antaranya: (1) Pak Ar kalau mengirim surat kepada Presiden Soeharto selalu pakai bahasa Jawa. Begitu pula, Pak Ar menerima Pancasila sebagai asas dasar negara bagaikan naik motor di jalur helm, sehingga harus mematuhi tata tertib yang ada; (2) Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang lahirnya dari ruh agama; (3) Muhammadiyah tidak hendak mendirikan negara Islam, jadi Muhammadiyah sebenarnya sebuah gerakan kultural yang mengurusi “isi” ke-Islaman, bukan “label” ke-Islaman; (4) Tauhid melahirkan jiwa merdeka, mendobrak masyarakat feodal; (5) Bernegara merupakan ibadah muamalah, bukan ibadah mahdlah; (6) Islam berkemajuan vs Islam bersontoloyo; (7) Kriteria Islam dan Islami, Syariah dan Syar’i perlu diuji dan dikaji; (8) Puasa maksudnya “laallakum tattaquun”, sedang menikah maksudnya “litaskunuu ilaihaa”, dan seterusnya; (9) Mengambil keputusan tidak boleh karena hubungan primordial/kelompok, karena marah, lan lain sebagainya; (10) Kyai Haji Ahmad Dahlan dulu pernah membuka acara dengan; Surat Al-Fatikah, Basmalah, dan Ketuk Meja 3x karena yang datang Semaun tokoh sosialis. Dan yang dilakukan Kyai Haji Ahmad Dahlan tersebut termasuk ibadah muamalah, bukan ibadah mahdlah. Pengamalan ibadah muamalah terserah kita selama tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan al-Hadist.

Mungkin hanya itu yang dapat saya sajikan secara “acak aduk” dari acara kajian hari ini. Sebenarnya sangat banyak materi yang disampaikan oleh para pemateri. Namun saya hanya bisa menyajikan beberapa materi yang sempat saya tulis point-pointnya saja pada lembaran kertas yang saya bawa. Usai acara kajian tersebut, saya langsung meluncur ke rumah adik saya Nikmatin Lana Farida, S.Pd.I (istri Muttaqin, M.Pd.I) di Perumahan Alam Sari Malang. Di tempat tersebut saya merebahkan tubuh atau tidur-tiduran sebentar. Setelah itu, saya izin pamit kepada adik saya untuk meluncur ke pendopo kabupaten Blitar (yang baru) yakni berada di kecamatan Kanigoro. Acara di pendopo pada hari ini adalah pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah kabupaten Blitar. Saya mendapat kabar ini dari Mas Atim dan juga melalui Group WA “Tadarus JIMM 2016” sebagaimana di atas. 

Sesampai di pendopo agung kabupaten Blitar, saya bertemu dengan kawan-kawan Muhammadiyah, di antaranya: Mas Atim, Mas Habib, Mas Fahrizal, dan lain sebagainya. Di tempat tersebut saya menyempatkan berfoto dengan mereka. Setelah berfoto dengan mereka, kemudian saya menempati tempat duduk di dalam pendopo yang memang disediakan untuk para tamu undangan. Tampak beberapa undangan dari ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, di antaranya: Kyai Haji Imam Suhrowardi (Pengasuh Pondok Pesantren Sanan Gondang Gandusari Blitar), ibu-ibu Muslimat NU, dan lain sebagainya. Acara tersebut juga dihadiri dan disambut oleh Bapak Drs. Riyanto, MM. (Bupati Blitar). Dalam acara tersebut saya juga bertemu beberapa kawan dari Hidayatullah Blitar, salah satunya adalah Mas Yulianto. Setelah saya duduk nyaman, saya kemudian membuka makanan dan jajan yang telah diberikan oleh panitia. Saya memakan nasi dan jajan tersebut dengan penuh syukur sembari melihat-lihat acara yang hari itu sudah dimulai.

Setelah acara pelantikan Pengurus Daerah Muhammadiyah selesai, kemudian saya pulang ke rumah. Kira-kira saya pulang ke rumah pukul 23.30 WIB. Saya sangat bersyukur bisa mengikuti acara-acara semacam itu. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menambah nikmat kepada saya, hingga saya menemui acara-acara semacam itu di hari yang lain. Entah kapan waktu dan di mana tempatnya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pembimbing selalu membimbing saya kepada jalan yang diridlai-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Memberi Berkah selalu memberkahi segala gerak-gerik saya selama di dunia hingga kehidupan selanjutnya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Memberi Pertolongan selalu memberi pertolongan kepada saya dalam melakukan segala kebajikan dan menghindarkan saya dari segala kejahatan. Amin, amin, amin. Ya Rabbal Alamin.

Be honest of yourself
(Jujurlah kepada dirimu sendiri)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

Pemberitahuan acara Kajian di Malang dari Dr. Pradana Boy ZTF, Ph.D., di Group WA Tadarus JIMM 2016
Pemberitahuan Tabligh Akbar di Pendopo kabupaten Blitar dari Mas Atim di Group WA Tadarus JIMM 2016
 
Saya bersama kawan-kawan Muhammadiyah saat berfoto di Pendopo kabupaten Blitar. Saya yang berdiri serta membawa kotak nasi dan jajan.



Tentang Penulis

Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang memiliki hobi perpetualang dalam samudra dan benua ilmu pengetahuan ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria yang kesehariannya belajar, mengajar, diskusi, mengaji, meneliti, menulis, membaca, menyadari, mengamati, mewaspadai, dan berbagai pekerjaan lain yang tak bisa dijelaskan tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

1 komentar:

  1. saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m

    BalasHapus