Sabtu, 19 November 2016

WORKSHOP THE MOST SIGNIFICANT CHANGE SUARA PERUBAHAN PEMBELAJAR HAK ASASI MANUSIA



Bertempat di UMM Inn, Malang 21-22 Desember 2015

Oleh: Arif Muzayin Shofwan

Kata guru saya:
“Menulislah! Sesederhana apapun tulisan itu.”
(Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si.)

Pada pertengahan November 2015, saya mendapat info dari guru saya Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., di FB bahwa akan diadakannya workshop bertajuk “The Most Significant Change Suara Perubahan Hak Asasi Manusia.” Di UMM Inn., mulai 21-22 Desember 2015. Acara tersebut diadakan secara gratis oleh Pusat Studi Agama dan Multikulturalisme (PUSAM) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang bekerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) Jakarta. Ada syarat untuk bisa mengikuti acara tersebut, yakni menulis artikel sebanyak 15-20 halaman. Kata Prof. Syamsul Arifin, M.Si., bahwa artikel tersebut nantinya akan dikumpulkan menjadi sebuah buku antologi yang diterbitkan oleh PUSAM UMM dan TAF Jakarta. Ah, senang tentu saja bisa ikut acara seperti ini. Saya kemudian menulis artikel yang berjudul “Kebebasan Beragama dan HAM” dan saya kirimkan ke alamat email PUSAM UMM. Alhamdulillah dengan berbagai revisi, artikel saya diterima. Mulai saat itulah saya tercatat sebagai peserta workshop.

Ada beberapa fasilitator yang tercatat dalam acara workshop tersebut, di antaranya: Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., (PUSAM UMM), Dr. Budhy Munawar-Rachman, M.A., (The Asia Foundation), Cekly Setya Pratiwi, L.L.M., (Fakultas Hukum UMM), dan Hasnan Bachtiar, S.H.I., (PUSAM UMM). Dalam acara tersebut saya banyak berkenalan dengan Sahabat PUSAM UMM yang sudah senior, di antaranya: Mas Romadhon AS (dosen Universitas Kanjuruhan Malang), Mas Ali Rahman (dari unsur pesantren), Mas Nursalam (dosen dari Pasuruan), Mas Ahmad Izzul Itho’ (dosen STKIP PGRI Tulungagung), Dr. Nur Fuad (dosen UINSA Surabaya salah satu pemateri), Mas Satria (dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya), Mas Tony (dosen UMM), Mas Wahyudi (dosen UMM), Mas Mukhtir (mahasiswa Pascasarjana UIN Maliki Malang), dan lain-lainnya yang tak bisa disebutkan di sini.

Selama saya di UMM Inn., saya sekamar dengan Mas Satria (dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya). Dan ketepatan, beliau inilah orang yang datang pertama kali di tempat tersebut, kemudian yang ke-2 saya sendiri. Ketika istirahat di kamar, saya banyak ngobrol dengan Mas Satria ini, mulai dari masalah kuliah, keluarga, hingga aktivitas-aktivitas lainnya. Sementara kalau dalam acara workshop, saya banyak diskusi dengan Mas Romadhon, Mas Salam, Mas Hafidz yang ketepatan duduk bersebelahan dengan saya. Begitu pula, saya banyak diskusi dengan teman sekelompok saya dalam mengerjakan tugas-tugas dalam acara tersebut, di antaranya: Mas Viqh (mahasiswa UIN Maliki Malang), Mbak Ervin (dari Jombang), Mas Roy (dari Bali), dan siapa lagi aku sudah lupa. Kata guru saya, Prof. Syamsul Arifin, M.Si., ‘kita semua berhak lupa’, hehehe.

Ah, apalagi yang harus saya kisahkan dalam catatan harian saya kali ini. Oh ya, ada banyak materi yang disampaikan dalam acara tersebut. Seperti biasa, saya akan menuliskan secara “acak aduk” beberapa materi tersebut, di antaranya: (1) HAM memanusiakan manusia; (2) Munculnya ketidaksadaran HAM disebabkan empat hal; (3) PUSAM berdiri tahun 2006 dan berjejaring dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional; (4) Dua pandangan dunia, yakni Syariah dan HAM, kompaitibel apa tidak?; (5) Deklarasi Kairo adalah DUHAM-nya Islam; (6) Maqasidus Syariah; (7) Keislaman versus Keindonesiaan; (8) Deklarasi Universal HAM ada 30 pasal; kemudian dilanjutkan (9) pemutaran film gnosida, yakni termasuk pelanggaran HAM berat. Semoga hasil materi dari workshop yang saya tulis “acak aduk” ini bisa digunakan untuk mengingatkan saya ketika saya lupa. Oh, Ya Tuhan, kemana perginya LUPA ketika INGAT datang?. Dan kemana perginya INGAT ketika LUPA datang?. Oh, Tuhan, berilah petunjuk hamba-Mu.

Dari acara tersebut kemudian benar-benar dihasilkan buku yang berjudul sebagaimana di atas dan diterbitkan oleh PUSAM UMM dan TAF Jakarta. Tepat pada tanggal 13 Februari 2016 buku tersebut di launching dalam aula dekat kantor Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF UMM). Semua penulis memaparkan berbagai hasil tulisannya dan maju satu-persatu di depan. Sebagai moderator dalam acara tersebut adalah Mas Hasnan Bachtiar. Dan berawal dari berbagai rangkaian acara ini pula, kemudian pada tanggal 2 Maret 2016, saya di percaya oleh Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., untuk menjadi moderator dalam acara “Diskusi Welas Asih Islam-Buddhis” yang diadakan di dhammasala Padepokan Dhammadipa Arama Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Kertarajasa, di Batu Malang. Pemateri cara diskusi Islam-Buddhis tersebut, di antaranya: Bhikkhu Jayamedho, Bhikkhu Santacitto, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., dan Dr. Budhy Munawar-Rachman, M.A.

Mungkin sampai di sini dulu catatan harian saya kali ini. Ada kurang lebihnya saya minta maaf sebesar-besarnya kepada diri saya pribadi. Kedua kalinya, saya minta maaf kepada semua manusia yang pernah googling dan menemukan tulisan catatan harian saya ini. Oh kawan, maafkan bila dalam tulisan catatan harian ini ada yang menyinggung perasaan kalian. Bila memungkinkan, saya akan menulis khusus tentang “Diskusi Welas Asih Islam-Buddhis” di mana saya sebagai moderator dalam acara tersebut. Bila tidak memungkinkan karena berbagai hal, maka saya cukupkan dalam tulisan ini saja. Teriring doa, mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kedamaian dan kebahagian kepada kita semua di kehidupan kini dan mendatang. Semua makhluk adalah pemilik perbuatan mereka sendiri. Berkerabat dengan perbuatan mereka sendiri. Bergantung pada perbuatan mereka sendiri. Terwarisi oleh perbuatan mereka sendiri. Perbuatan apapun yang mereka lakukan, perbuatan itulah yang akan mereka warisi. Demikian hendaknya kerap kali kita renungkan.

Act good things to clean up the evil deeds
(Berbuatlah amal kebajikan untuk membersihkan kejahatan)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

Info acara berikut nama Sahabat PUSAM UMM dalam acara The Most Significant Chage 21-22 Desember 2015
Buku berjudul "The Most Significant Change: Suara Perubahan Pembelajar HAM" hasil dari workshop
 
Pada saat acara workshop, Prof. Syamsul Arifin, M.Si., berulang tahun. Tampak Mas Itho menyuguhkan lilin untuk ditiup dan di belakang dengan kaos bergambar "I Love You" adalah Mas Hasnan Bachtiar.
 
Sebagian peserta workshop di UMM Inn.
 
Berfoto setelah usai acara workshop di UMM Inn
Usai acara peluncuran buku The Most Significant Change, saya urutan ke-3 dari kanan



Tentang Penulis
Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang memiliki hobi perpetualang dalam samudra dan benua ilmu pengetahuan ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria yang kesehariannya belajar, mengajar, diskusi, mengaji, meneliti, menulis, membaca, menyadari, mengamati, mewaspadai, dan berbagai pekerjaan lain yang tak bisa dijelaskan tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

1 komentar:

  1. saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m

    BalasHapus