Bertempat
di UMM Inn, Malang 21-22 Desember 2015
Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
Kata
guru saya:
“Menulislah!
Sesederhana apapun tulisan itu.”
(Prof.
Dr. Syamsul Arifin, M.Si.)
Pada
pertengahan November 2015, saya mendapat info dari guru saya Prof. Dr. Syamsul
Arifin, M.Si., di FB bahwa akan diadakannya workshop bertajuk “The Most
Significant Change Suara Perubahan Hak Asasi Manusia.” Di UMM Inn.,
mulai 21-22 Desember 2015. Acara tersebut diadakan secara gratis oleh Pusat
Studi Agama dan Multikulturalisme (PUSAM) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Malang bekerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) Jakarta. Ada syarat untuk
bisa mengikuti acara tersebut, yakni menulis artikel sebanyak 15-20 halaman. Kata
Prof. Syamsul Arifin, M.Si., bahwa artikel tersebut nantinya akan dikumpulkan
menjadi sebuah buku antologi yang diterbitkan oleh PUSAM UMM dan TAF Jakarta. Ah,
senang tentu saja bisa ikut acara seperti ini. Saya kemudian menulis artikel
yang berjudul “Kebebasan Beragama dan HAM” dan saya kirimkan ke alamat
email PUSAM UMM. Alhamdulillah dengan berbagai revisi, artikel saya diterima.
Mulai saat itulah saya tercatat sebagai peserta workshop.
Ada
beberapa fasilitator yang tercatat dalam acara workshop tersebut, di antaranya:
Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., (PUSAM UMM), Dr. Budhy Munawar-Rachman, M.A.,
(The Asia Foundation), Cekly Setya Pratiwi, L.L.M., (Fakultas Hukum UMM), dan
Hasnan Bachtiar, S.H.I., (PUSAM UMM). Dalam acara tersebut saya banyak
berkenalan dengan Sahabat PUSAM UMM yang sudah senior, di antaranya: Mas
Romadhon AS (dosen Universitas Kanjuruhan Malang), Mas Ali Rahman (dari unsur
pesantren), Mas Nursalam (dosen dari Pasuruan), Mas Ahmad Izzul Itho’ (dosen
STKIP PGRI Tulungagung), Dr. Nur Fuad (dosen UINSA Surabaya salah satu
pemateri), Mas Satria (dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya), Mas Tony
(dosen UMM), Mas Wahyudi (dosen UMM), Mas Mukhtir (mahasiswa Pascasarjana UIN
Maliki Malang), dan lain-lainnya yang tak bisa disebutkan di sini.
Selama
saya di UMM Inn., saya sekamar dengan Mas Satria (dosen Universitas
Muhammadiyah Surabaya). Dan ketepatan, beliau inilah orang yang datang pertama
kali di tempat tersebut, kemudian yang ke-2 saya sendiri. Ketika istirahat di kamar,
saya banyak ngobrol dengan Mas Satria ini, mulai dari masalah kuliah, keluarga,
hingga aktivitas-aktivitas lainnya. Sementara kalau dalam acara workshop, saya
banyak diskusi dengan Mas Romadhon, Mas Salam, Mas Hafidz yang ketepatan duduk
bersebelahan dengan saya. Begitu pula, saya banyak diskusi dengan teman
sekelompok saya dalam mengerjakan tugas-tugas dalam acara tersebut, di
antaranya: Mas Viqh (mahasiswa UIN Maliki Malang), Mbak Ervin (dari Jombang),
Mas Roy (dari Bali), dan siapa lagi aku sudah lupa. Kata guru saya, Prof.
Syamsul Arifin, M.Si., ‘kita semua berhak lupa’, hehehe.
Ah,
apalagi yang harus saya kisahkan dalam catatan harian saya kali ini. Oh ya, ada
banyak materi yang disampaikan dalam acara tersebut. Seperti biasa, saya akan
menuliskan secara “acak aduk” beberapa materi tersebut, di antaranya: (1) HAM
memanusiakan manusia; (2) Munculnya ketidaksadaran HAM disebabkan empat hal;
(3) PUSAM berdiri tahun 2006 dan berjejaring dengan lembaga lokal, nasional,
dan internasional; (4) Dua pandangan dunia, yakni Syariah dan HAM, kompaitibel
apa tidak?; (5) Deklarasi Kairo adalah DUHAM-nya Islam; (6) Maqasidus Syariah;
(7) Keislaman versus Keindonesiaan; (8) Deklarasi Universal HAM ada 30 pasal;
kemudian dilanjutkan (9) pemutaran film gnosida, yakni termasuk pelanggaran HAM
berat. Semoga hasil materi dari workshop yang saya tulis “acak aduk” ini bisa
digunakan untuk mengingatkan saya ketika saya lupa. Oh, Ya Tuhan, kemana
perginya LUPA ketika INGAT datang?. Dan kemana perginya INGAT ketika LUPA
datang?. Oh, Tuhan, berilah petunjuk hamba-Mu.
Dari
acara tersebut kemudian benar-benar dihasilkan buku yang berjudul sebagaimana
di atas dan diterbitkan oleh PUSAM UMM dan TAF Jakarta. Tepat pada tanggal 13
Februari 2016 buku tersebut di launching dalam aula dekat kantor Pusat Studi
Islam dan Filsafat (PSIF UMM). Semua penulis memaparkan berbagai hasil
tulisannya dan maju satu-persatu di depan. Sebagai moderator dalam acara
tersebut adalah Mas Hasnan Bachtiar. Dan berawal dari berbagai rangkaian acara ini
pula, kemudian pada tanggal 2 Maret 2016, saya di percaya oleh Prof. Dr.
Syamsul Arifin, M.Si., untuk menjadi moderator dalam acara “Diskusi Welas
Asih Islam-Buddhis” yang diadakan di dhammasala Padepokan Dhammadipa Arama
Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Kertarajasa, di Batu Malang. Pemateri cara
diskusi Islam-Buddhis tersebut, di antaranya: Bhikkhu Jayamedho, Bhikkhu
Santacitto, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., dan Dr. Budhy Munawar-Rachman,
M.A.
Mungkin
sampai di sini dulu catatan harian saya kali ini. Ada kurang lebihnya saya
minta maaf sebesar-besarnya kepada diri saya pribadi. Kedua kalinya, saya minta
maaf kepada semua manusia yang pernah googling dan menemukan tulisan
catatan harian saya ini. Oh kawan, maafkan bila dalam tulisan catatan harian
ini ada yang menyinggung perasaan kalian. Bila memungkinkan, saya akan menulis
khusus tentang “Diskusi Welas Asih Islam-Buddhis” di mana saya sebagai
moderator dalam acara tersebut. Bila tidak memungkinkan karena berbagai hal,
maka saya cukupkan dalam tulisan ini saja. Teriring doa, mudah-mudahan Tuhan
Yang Maha Kuasa memberikan kedamaian dan kebahagian kepada kita semua di
kehidupan kini dan mendatang. Semua makhluk adalah pemilik perbuatan mereka
sendiri. Berkerabat dengan perbuatan mereka sendiri. Bergantung pada perbuatan
mereka sendiri. Terwarisi oleh perbuatan mereka sendiri. Perbuatan apapun yang
mereka lakukan, perbuatan itulah yang akan mereka warisi. Demikian hendaknya
kerap kali kita renungkan.
Act
good things to clean up the evil deeds
(Berbuatlah
amal kebajikan untuk membersihkan kejahatan)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Info acara berikut nama Sahabat PUSAM UMM dalam acara The Most Significant Chage 21-22 Desember 2015 |
Buku berjudul "The Most Significant Change: Suara Perubahan Pembelajar HAM" hasil dari workshop |
Pada saat acara workshop, Prof. Syamsul Arifin, M.Si., berulang tahun. Tampak Mas Itho menyuguhkan lilin untuk ditiup dan di belakang dengan kaos bergambar "I Love You" adalah Mas Hasnan Bachtiar. |
Tentang
Penulis
Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria yang memiliki hobi
perpetualang dalam samudra dan benua ilmu pengetahuan ini beralamatkan di Jl.
Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa
Timur. Pria yang kesehariannya belajar, mengajar, diskusi, mengaji, meneliti,
menulis, membaca, menyadari, mengamati, mewaspadai, dan berbagai pekerjaan lain
yang tak bisa dijelaskan tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m
BalasHapus