Bertempat
di Universitas Raden Rahmat (UNIRA) Malang, 24 Juli 2016
Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
Kata
guru saya:
“Menulislah!
Sesederhana apapun tulisan itu.”
(Prof.
Dr. Syamsul Arifin, M.Si.)
Hari
Minggu, 24 Juli 2016 saya mengikuti acara temu bahas penggerak dan penggiat
kedaulatan desa di Universitas Raden Rahmat (UNIRA) Kepanjen, Malang. Dalam
undangan acara tersebut tertulis dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Saya
sampai di UNIRA pukul 07.45 WIB supaya tidak terlambat. Ternyata di tempat
tersebut sudah ada beberapa peserta yang sudah datang duluan. Lalu saya
berkenalan dan ngobrol-ngobrol sama mereka. Sampai sekarang pun walau saya
sudah berkenangan, mungkin kalau ketemu juga sudah lupa wajahnya. Ya, menurut
saya hal yang wajar. Sebab hanya satu kali saja saya bertemu dan hingga tulisan
ini di tulis, saya juga tak pernah bertemu dan tak pula berkontak HP atau WA.
Namun walau demikian, semoga pertemuan dengan kawan-kawan peserta acara di
tempat tersebut membawa berkah di kehidupan kini dan mendatang.
Seperti
biasa, saya ingin menuliskan secara “acak aduk” tentang apa saja yang saya
dapatkan dari acara tersebut. Oya, dalam acara tersebut memang tak disediakan
alat tulis dan booknote untuk para peserta. Namun, semua materi yang
disampaikan akan dikirimkan melalui email peserta masing-masing. Dan dua minggu
usai acara tersebut, saya melihat alamat email saya ternyata memang sudah
dikirimkan beberapa materi yang disampaikan dalam acara tersebut plus
sertifikat bagi para peserta. Salah satu materi tersebut berjudul “Membangun
Industri Gizi Lokal Berbasis Masyarakat dalam Kerangka Rantai Pasok Solidaritas”
karya Benito Lapulalan (ASEC Indonesia) berbentuk powerpoint. Dalam powerpoint
tersebut disebutkan bahwa upaya membangun industri lokal berbasis masyarakat
dalam kerangaka rantai pasok solidaritas, dapat berbagi tugas sebagai berikut:
1. Pemerintah: memperhitungkan komposisi konten lokal desa sebagai indikator ekonomi yang penting di tingkat desa.
2. Institusi/Bisnis: pemetaan sumberdaya lokal: alam, manusia, terutama benih dan spesies local.
3. Universitas: memperhatikan eksistensi sistem pengetahuan adati – biologi,
ekologi, organisasi, teknologi.
4. OMS: mengembangkan siklus industri pangan berbasiskan rantai pasok industri
masyarakat lokal di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Kemudian
dalam powerpoint tersebut diakhiri dengan kata Sang Penyair Chairil Anwar yang berbunyi:
“Berjagalah terus di garis batas kenyataan dan impian” dan dilanjutkan
ucapan terima kasih. Ah, saya renungkan terus apa ya arti dari pernyataan
Chairil Anwar tersebut?. Saya renungkan terus dan saya hanya menerka-nerka arti
dan maksudnya sesuai dengan situasi dan kondisi yang saya rasakan. Mungkin
dalam dunia realitas (kenyataan) dan dunia ide (impian) harus seimbang.
Kenyataan belum tentu sesuai dengan dunia impian dan impian belum tentu sesuai
dengan kenyataan. Ya, inilah yang saya rasakan dalam perenungan atas ungkapan
Chairil Anwar tersebut.
Kata
saya:
“Saya
merupakan salah satu orang yang sangat percaya pada mimpi. Saya sangat yakin
bahwa mimpi itu pasti menjadi kenyataan. Walau kenyataannya itu hanya dalam
mimpi. Saya juga percaya pada dongeng-dongeng yang tak masuk akal. Saya sangat
yakin bahwa dongeng-dongeng itu pasti nyata. Walau nyatanya itu hanya dalam
dongeng.”
(Arif
Muzayin Shofwan)
Ah,
mungkin ini saja catatan harian saya kali ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Kuasa selalu memberikan keberkahan kepada saya, saudara-saudara, kerabat, dan
siapapun yang berhubungan karma dengan saya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Pengasih selalu mengasihi saya di kehidupan kini dan mendatang. Mudah-mudahan
Tuhan Yang Maha Pengampun selalu memberi pengampunan atas dosa-dosa yang saya
lakukan di masa lalu, kini, dan mendatang. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Penerima Taubat selalu menerima taubat saya setiap saat, di kala saya lupa dan
ingat, di kala saya sadar dan tidak sadar, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan hidup
ini berjalan secara wajar. Semoga demikian adanya. Semoga semua makhluk
mendapatkan kebahagiaan yang tak terhingga. Amin.
“Even
if because of science human is like animals”
(Kalau
bukan karena ilmu, niscaya manusia seperti binatang)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Pas akan berangkat mengikuti acara di UNIRA Malang |
Tentang
Penulis
Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria yang memiliki hobi
perpetualang dalam samudra dan benua ilmu pengetahuan ini beralamatkan di Jl.
Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa
Timur. Pria yang kesehariannya belajar, mengajar, diskusi, mengaji, meneliti,
menulis, membaca, menyadari, mengamati, mewaspadai, dan berbagai pekerjaan lain
yang tak bisa dijelaskan tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m
BalasHapus