Sabtu, 19 November 2016

WORD INTERFAITH HARMONY WEEK: DIALOG ISLAM-BUDDHIS TENTANG WELAS ASIH (COMPASSION)



Bertempat di STAB Kertarajasa, Batu, Malang, 2 Maret 2016

Oleh: Arif Muzayin Shofwan

Kata guru saya:
“Menulislah! Sesederhana apapun tulisan itu.”
(Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si.)

Pada tanggal 2 Maret 2016 saya dipercaya oleh Prof. Syamsul Arifin, M.Si (Direktur PUSAM UMM) sebagai moderator dalam acara bertajuk “Word Interfaith Harmony Week: Dialog Islam-Buddhis tentang Welas Asih (Compassion)” di STAB Kertarajasa, Batu, Malang. Adapun nara sumber dalam acara tersebut di antaranya: Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si (PUSAM UMM), Dr. Budhy Munawar-Rachman, M.A (The Asia Foundation), Bhikkhu Jayamedho, dan Bhikkhu Santacitto. Acara tersebut dihadiri dari berbagai unsur agama; Islam, Kristen, Buddha (yakni para samanera, bhikkhu, attasilani, dan semacamnya). Sebelum acara dimulai, bagi yang beragama Islam melakukan shalat Dhuhur di aula STAB Kertarajasa bagian depan. Sementara mereka yang non-Islam bisa langsung menuju dhammasala yang disediakan untuk melakukan diskusi atau ngobrol-ngobrol di halaman.

Saya selaku moderator, membuka gambaran tentang konsep welas asih dalam Buddhis yang disebut “Karuna” dan welas asih dalam Islam yang disebut “Rahmah” dari ayat al-Qur’an: “Wa maa arsalnaaka illa rahmatan lil alamin” yang artinya Wahai Muhammad, Aku tidak mengutus kamu kecuali sebagai rahmat atau kasih sayang bagi semesta alam. Menurut saya, acara-acara semacam ini sangat bagus sekali guna untuk mempelajari konsep welas asih Islam dan Buddha. Walau mungkin konsep tentang welas asih (compassion) tersebut ada persamaan, juga ada perbedaaan dari Islam-Buddha, namun yang terpenting bagi saya adalah semangat “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa”, artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, tidak ada kebenaran yang mendua. Berbhinneka inilah bagi saya  merupakan sesuatu harus terus ditanamkan kepada warga negara Indonesia.

Apalagi ya yang harus saya kisahkan. Oya, sebelum acara di mulai, semua peserta diskusi diajak-ajak Bhikkhu Jayamedho dan Bhikkhu Santacitto berkunjung ke kuti-kuti yang dipakai meditasi di seputar Padepokan Dhammadipa Arama STAB Kertarajasa Batu, Malang tersebut. Selain itu, keduanya juga mengajak ke museum-museum yang ada di seputar tempat tersebut. Di museum tersebut, saya melihat patung para Bhikkhu dari berbagai tradisi dunia, di antaranya; tradisi Thailand, Myanmar, Cina, Jepang, dan lain sebagainya. Begitu pula, saya juga melihat berbagai macam tulisan tokoh para Buddha yang pernah ada sebelum Pangeran Sidharta Gautama menjadi “Buddha”, artinya orang yang sadar.

Oya, saya ingin kisahkan pula bahwa saya meluncur dalam acara diskusi tersebut bersama Pak Agung Priyo Kusumo, seorang mantan Kepala Bagian Keuangan BNI kota Blitar. Sebenarnya, Pak Agung ingin ikut acara tersebut sekaligus juga ingin beli matras buat meditasi di Koperasi STAB Kertarajasa Batu, Malang. Namun ternyata, matras yang beliau cari tidak ada alias habis. Oleh karena habis, beliau hanya bisa ikut acara diskusi welas asih (compassion) Islam-Buddha dalam acara tersebut. Selanjutnya, setelah acara tersebut selesai, saya dan Pak Agung pulang kembali ke Blitar saat hujan deras. Sesampai di bendungan Lahor Karangkates, saya dan Pak Agung berhenti di warung dalam ritual “Ngemi” (makan mie bungkusan) dan “Ngopi” (minum wedang kopi hangat).

Mungkin hanya ini saja catatan harian (cahar) saya kali ini. Mudah-mudahan saya bisa menebar welas asih (compassion) seperti yang telah diajarkan Para Nabi, Para Buddha, Para Wali, dan para tokoh spiritual lainnya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberi pertolongan kepada saya dalam menempuh tujuan hidup yang hakiki. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu memberikan cinta kasihnya kepada saya. Semoga Tuhan Yang Maha Penyayang selalu menyayangi saya di kehidupan kini dan mendatang. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kebahagian dan kedamaian bagi saya dan semua makhluk-Nya. Mudah-mudahan welas asih yang ada di langit dan bumi selalu menebar ke segala penjuru. Amin, amin, amin. Ya Rabbal Alamin.

Semoga welas asih Tuhan menebar ke seluruh alam semesta. 

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”

(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

Saya sebagai moderator dalam acara diskusi Islam-Buddha tentang Welas Asih di STAB Kertarajasa Batu Malang
 
Acara diskusi Islam-Buddha tentang Welas Asih (compassion) di STAB Kertarajasa Batu Malang

 
Acara diskusi Islam-Buddha tentang Welas Asih di STAB Kertarajasa Batu Malang
 
Prof. Syamsul Arifin, M.Si., Bhikkhu Santacitto, Bhikkhu Jayamedho, dan Dr. Budhy Munawar-Rachman
 
Prof. Syamsul Arifin, M.Si dan Bhikkhu Jayamedho sedang bincang-bincang
 
Banner dalam acara diskusi Islam-Buddha tentang Welas Asih di STAB Kertarajasa Batu Malang
 


Tentang Penulis

Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang memiliki hobi perpetualang dalam samudra dan benua ilmu pengetahuan ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria yang kesehariannya belajar, mengajar, diskusi, mengaji, meneliti, menulis, membaca, menyadari, mengamati, mewaspadai, dan berbagai pekerjaan lain yang tak bisa dijelaskan tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

1 komentar:

  1. saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m

    BalasHapus