KI KASNI GUNO PATI SESEPUH PIRUKUNAN PURWA AYU MARDI UTAMA (PAMU), KAUMAN, SOMOROTO, PONOROGO

Oleh: Arif Muzayin Shofwan

“Tulislah apapun yang dapat anda tulis, siapa tahu bermanfaat”

(Anonim)

Ki Kasni Guno Pati (almarhum) yang beralamatkan di Jl. Raden Patah No. 47 desa Kauman, kecamatan Kauman Somoroto, kabupaten Ponorogo merupakan salah satu wakil wirid (sesepuh) Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU) yang didirikan oleh Kyai R.M. Djojopoernomo (Pangeran Papak Natapraja), Tojo, Temuguruh, Banyuwangi. Ki Kasni Guno Pati sering disebut dengan “Mbah Kamituwo Kucing” oleh warga Ponorogo dan mancanegara. Beliau merupakan salah satu warok yang terkenal di Ponorogo, bahkan sampai mancanegara. Eyang Marsudi Tomo sering menceritakan bahwa Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing) ini merupakan salah satu tokoh yang banyak menularkan ilmu kaweruh pranataning kamanungsan sampai mancanegara.

Dalam silsilah keilmuan “kaweruh pranataning kamanungsan” yang diajarkan oleh Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing) ternyata bersambung dan berasal dari Sunan Kalijaga (yakni, salah satu anggota Walisongo yang sering disebut sebagai Wali Tanah Jawa). Berikut merupakan salah satu silsilah keilmuan kaweruh pranataning kamanungsan-nya Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing) yang dimaksud:

1.    Kanjeng Sunan Kalijaga

2.    Kyai Ageng Sengki

3.    Kyai Pangeran Sumendi (Pangeran Sinandi)

4.    Pangeran Handayaningrat II (Ki Ageng Pengging II)

5.    Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir Pendiri Pajang)

6.    Panembahan Natapraja

7.    Kanjeng Sinuwun Bagus Solo

8.    Raden Mas Bagus Gimbal

9.    Kyai Ageng Muhammad Supiyah ing Kasembon, Malang

10. Kyai Ageng R.M. Djojopoernomo (Pangeran Papak Natapraja)

11. Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing), penerus wirid Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU) di Kauman, Sumoroto, Ponorogo.

Disebutkan oleh Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing) dalam tulisan beliau bahwa beberapa sesepuh Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU) sekitar tahun 1940-an atau mereka yang langsung bertemu dengan Kyai R.M. Djojopernomo (Pangeran Papak Natapraja), di antaranya:

1.    Kyai Raden Parto Sentono (Blitar)

2.    Kyai Raden Prawiro Sudarmo (Lawang, Malang)

3.    Kyai Raden Sastro Sudarmo (Probolinggo)

4.    Kyai Raden Widjojodiseno Djayosampurno atau Mbah Djayos atau Mbah Mardi Utomo (makam di Sumberpucung, Malang) yang merupakan putra dari Eyang Kyai Ponco Suwiryo/ Eyang Kyai Suwiryo Hadi Kesumo (Sayyid Bukhori Mukmin) makamnya berada di areal “Makam Auliya Mbrebesmili Santren” Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar.

Oya, dan perlu diketahui pula bahwa Eyang Kyai Ponco Suwiryo atau Eyang Kyai Suwiryo Hadi Kesumo (Sayyid Bukhori Mukmin) ayah dari Kyai Raden Widjodjodiseno Djayosampurno (Mbah Djayos/ Mbah Mardi Utomo) yang makamnya berada di areal “Makam Auliya Mbrebesmili Santren” Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar, juga merupakan ayah angkat dari Kyai R.M. Djojopernomo (Pangeran Papak Natapraja) yang makamnya berada di Tojo, Temuguruh, Banyuwangi. Di areal ”Makam Auliya Mbrebesmili Santren” Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar, juga dimakamkan beberapa tokoh dan ulama, di antaranya:

1.    Mbah Kyai Muhammad Sya’ban atau yang sering disebut “Mbah Kyai Sya’ban Tumbu” atau “Mbah Kyai Sya’ban Gembrang Serang” merupakan anak dari Mbah Kyai Raden Muhammad Qosim (Eyang Kyai Muhammad Kasiman) dari istri pertamanya. Dan perlu diketahui bahwa beliau juga menantu dari Mbah Kyai Ali Muntoha (tokoh cikal bakal desa Jarakan, Gondang, Tulungagung dan keturunan Mbah Kyai Witono/ Syaikh Kasan Ghozali pendiri Masjid Tiban Istimrar Kalangbret, Kauman, Tulungagung).

2.    Mbah Kyai Muhammad Asrori (Pendiri Masjid dan Pesantren Al-Asror Kedungcangkring, Pakisrejo, Srengat, Blitar. Beliau merupakan putra pertama Mbah Kyai Muhammad Sya’ban).

3.    Mbah Kyai Hasan Munajat (Pendiri Masjid dan Pesantren Baitul Hasanah, Mbrebesmili Santren, Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar. Beliau merupakan menantu Mbah Kyai Muhammad Sya’ban. Yakni istri Nyai Marfuatun binti Kyai Muhammad Sya’ban).

4.    Sayyid Abdullah (merupakan tokoh ulama yang sering disebut-sebut oleh Mbah Kyai Muhammad Imam Hambali Arifin, pimpinan Majelis Dzikrul Fatihin Srengat, Blitar).

5.    Mbah Kyai Kembang Arum, Mbah Dullah, dan beberapa tokoh ulama dari Madura (seperti yang dikisahkan Kyai Nur Abadin bin Munar dan Mbah Gatot Wisnu Wardana) serta tokoh lainnya.

Oya, ini tadi ceritanya kok ganti dan nggeladrah tentang “Makam Auliya Mbrebesmili Santren” Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar ya?. Oya, nggak apa-apa. Hehehe. Kembali ke kisah Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing). Yah, karena saya tak banyak tahu tentang kisah Kyai Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing), maka dalam tulisan ini hanya ingin mengutip secuplik dawuh beliau yang siapa tahu berguna bagi saya pribadi dan orang lain. Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing) pernah menuliskan sebagai berikut: “TLATEN, SABAR, LEGO-LILO, EKHLAS, NARIMO minongko tetalining pepenget (pangeling-eling) marang tumindak bebrayan tomo kang sedjati” (Artinya: TELITI, SABAR, RELA, IKHLAS, MENERIMA merupakan tali untuk mengingat dalam berbuat memperkuat persaudaraan utama yang sejati).

Mungkin sampai di sini saja tulisan saya kali ini. Akhirnya, saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan, mudah-mudahan Dia senantiasa memberikan berkah dan kebahagiaan bagi warga Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU) di manapun mereka berada. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan, kebahagiaan, dan kesuksesan kepada saya pribadi, dan umumnya kepada semua sanak kerabat, handai taulan, saudara-saudari, dan seluruh makhluk-Nya. Dalam tulisan ini, saya juga ingin berdoa “Rabbi zidnii ilma warzuqnii fahmaa”, artinya Ya Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan dan berikanlah kami rezeki berupa kepahaman dalam segala hal yang saya tidak memahaminya. Termasuk paham segala sejarah dan kaweruh yang saya belum paham. Amin, amin, amin. Ya Rabbal Alamin.

A healthy sense lies in a healthy body

(Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”

(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing)

Ki Kasni Guno Pati (Mbah Kamituwo Kucing)

 

Makam Eyang Kyai Ponco Suwiryo (Sayyid Bukhori Mukmin) ayah angkat Kyai R.M. Djojopernomo/ Pangeran Papak Natapraja (pendiri Pirukunan Purwa Ayu Mardi Utama) berada dalam areal "Makam Auliya Mbrebesmili Santren" Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar

 

Makam Mbah Kyai Muhammad Sya'ban (Kyai Sya'ban Tumbu atau Kyai Sya'ban Gembrang Serang) putra Kyai Raden Muhammad Qosim (Kyai Kasiman) dari istri pertama. Berada dalam areal "Makam Auliya Mbrebesmili Santren" Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar. Tepat di sampingnya adalah makam Mbah Kyai Hasan Mujahid (pendiri masjid Baitul Hasanah Mbrebesmili Santren)

 

Makam Mbah Kyai Muhammad Asrori (pendiri masjid dan pesantren Al-Asror Kedungcangkring, Pakisrejo, Srengat, Blitar). Beliau adalah putra pertama Mbah Kyai Muhammad Sya'ban.

Tentang Penulis

Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang berbau kuburan, kijing, maesan, kembang boreh, kembang kanthil, kembang kenongo dan segala macam bau-bauan ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria yang yang sering dipanggil oleh Kyai Muhammad AP dengan sebutan “Ki Gadhung Melathi” atau “Mbah Pasarean” (karena seringnya berkunjung ke pesarean-pesarean untuk mengkaji sejarah tokoh yang dimakamkan) tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.