Minggu, 04 Desember 2016

SEKILAS TENTANG PUTRA-PUTRI MBAH KYAI SYA’BAN GEMBRANG SERANG MAKAM AULIYA “MBREBESMILI SANTREN” BEDALI, PURWOKERTO, SRENGAT, BLITAR



Oleh: Arif Muzayin Shofwan

“Dikisahkan bahwa Mbah Kyai Sya’ban Gembrang Serang yang dimakamkan dalam areal Makam Auliya’ Mbrebesmili Santren memiliki kisah spesial dengan pasukan Nyi Ageng Serang pada saat berada di Pantai Serang, Blitar Selatan.”

“Hal tersebut terbukti pula ketika cucu Nyi Ageng Serang yang bernama Pangeran Papak Natapraja (Kyai R.M. Djojopernomo) juga pernah bermukim di Mbrebesmili Santren bersama ayah angkatnya Eyang Ponco Suwiryo.”
(Wallahu A’lam Bishwab)


Hari ini saya ingin menulis sebuah silsilah putra-putri Mbah Kyai Muhammad Sya’ban atau sering disebut “Mbah Sya’ban Gembrang Serang” atau “Mbah Sya’ban Tumbu” yang mana silsilah tersebut saya dapatkan dari Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman yang berada di Utara Masjid Agung Kota Blitar, Jawa Timur. Berikut silsilah Mbah Kyai Muhammad Sya’ban yang dimakamkan di areal “Makam Auliya Mbrebesmili Santren”, Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar, yang sebagian nasab ke atasnya sudah dikoreksi Nyai Raden Ayu Linawati Djojodiningrat dalam buku yang berjudul “Ranji Walisongo Jilid IV, Mengungkap Fakta dan Meluruskan Sejarah” dan disusun bersama Gus Angin:

1.    Sunan Tembayat, berputra:
2.    Raden Ishaq Panembahan Jiwo, berputra:
3.    Panembahan Minang Kabul, berputra;
4.    Pangeran Ragil Kuning, Wonokerto, Ponorogo, berputra:
5.    Pangeran Wongsodriyo, berputra: (1) Kyai Raden Buyut; (2) Kyai Raden Surang; (4) Kyai Raden Nojo Semanding; dan (4) Kyai Raden Moeridi.
6.    Kyai Raden Nojo Semanding, berputra: (1) Kyai Singonoyo Sumending; dan (2) Nyai Putu.
7.   Kyai Singonojo Sumending, berputra: (1) Nyai Donowiyah; (2) Kyai Abdul Ghoni; dan (3) Kyai Donopuro Sumending, guru Kyai Kasan Besari I Ponorogo.
8.    Kyai Donopuro Sumending, berputra: (1) Kyai Zainal Abidin Gading Ponorogo; (2) Kyai Abdurrahman Durenan Magetan; (3) Kyai Hasan Witono Kalngbret, Tulungagung; (4) Kyai Raden Taklim Penghulu Srengat Blitar; (5) Nyai Nuriyah Tegalsari Ponorogo; (6) Nyai Mahil Joresan Ponorogo; (7) Nyai Basyariman Kradenan; dan (8) Nyai Mardiyah Djoresan Ponorogo.
9.    Kyai Raden Taklim Penghulu Srengat Blitar, berputra: (1) Kyai Rembang Blitar; (2) Kyai Raden Muhammad Kasiman Penghulu Blitar; (3) Nyai Choiruddin Srengat; (4) Kyai Mohammad Yahya Tegalsari Ponorogo.
10. Kyai Raden Muhammad Kasiman (empat istri), berputra: (1) Imam Zahid Sarko; (2) Kyai Muhammad Sya’ban Mbrebesmili Santren; (3) Nyai Salamah Mangun Fuqoha’; (4) Kyai Wari; (5) Kyai Garban Bu Arfiyah Tulungagung; (11) Nyai Menur Kalangbret; (12) Kyai Ahmad Ishaq Wlingi; (13) Nyai Satimah; (14) Nyai Lumijah; (15) Kyai Kasan Syuhadak Penghulu Blitar; dan (15) Kyai Imam Moestari Blitar.
11. Kyai Muhammad Sya’ban (Mbah Kyai Sya’ban Gembrang Serang atau Mbah Kyai Sya’ban Tumbu) yang dimakamkan dalam areal Makam Auliya’ “Mbrebesmili Santren”, Bedali Purwokerto, Srengat, Blitar memiliki sembilan putra-putri.

Adapun sembilan putra-putri Mbah Kyai Muhammad Sya’ban (Mbah Sya’ban Gembrang Serang [konon disebut “Mbah Kyai Sya’ban Gembrang Serang” karena ada kaitan dengan Pasukan Nyi Ageng Serang pada saat berdiam di Pantai Serang, Blitar Selatan, Jawa Timur] atau disebut juga Mbah Sya’ban Tumbu, tak jelas mengapa beliau disebut “Mbah Sya’ban Tumbu”) yang menikah dengan Nyai Jarakan binti Kyai Ali Muntoha (tokoh yang cikal-bakal desa Jarakan, Gondang, Tulungagung) dapat dijelaskan sebagaimana berikut:

1.    Kyai Muhammad Asrori, seorang ulama pendiri masjid dan pesantren Al-Asror Kedungcangkring, Pakisrejo, Srengat, Blitar, memiliki delapan putra-putri, yaitu: (1) Nyai Hafidhoh di Gempol Kenceng; (2) Nyai Murtosinah di Pikatan; (3) Nyai Muntokinah di Kedungcangkring; (4) Kyai Abu Darda’ di Kedungcangkring; (5) Kyai Kasturi di Nglangkapan; (6) Kyai Haji Romli di Pakisrejo; (7) Nyai Turunsih di Nglangkapan; dan (8) Nyai Tsamaniyah di Karangsono, Kerjen, Srengat, Blitar.

2.    Kyai Imam Afdari, dahulu mendirikan rumah di sebelah masjid Al-Asror Kedungcangkring, Pakisrejo, Srengat, Blitar. Saya belum menemukan siapa saja nama putra-putri beliau.

3.    Nyai Muhammad Ngamrun, saya juga belum menemukan siapa saja putra-putri beliau.

4.    Nyai Salamah, saya juga belum menemukan siapa saja putra-putri beliau.

5.    Nyai Dodok/ Nyai Robiatun (istri Mbah Kyai Nur Besari) Kerjen, Srengat, Blitar berputra: (1) Kyai Imam Asyhad, pendiri Masjid Sholahul Asyhad Kerjen, Srengat, Blitar; (2) Nyai Nasibah Kerjen; (3) Nyai Sahirah Kerjen; (4) Kyai Rodjikan Kerjen; (5) Kyai Sahlan Kerjen; (6) Nyai Musikah Kerjen; (7) Kyai Nurjan; (8) Kyai Sahal; (9) Mbah Sikat, berputra: Mbah Isma’il; Mbah Muthi; Mbah Mutini; dan Mbah Munikah.

6.    Nyai Marfuatun (istri Mbah Kyai Kasan Mujahid, sang pendiri masjid dan pesantren Baitul Hasanah Mbrebesmili Santren, Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar) berputra: (1) Mbah Kyai Muhammad Yusa’ di Mbrebesmili; dan (2) Nyai Siti Maryam di Mbrebesmili.

7.    Nyai Mustamimah, saya juga belum mendapatkan data siapa saja putra-putri beliau.

8.    Kyai Mursoho (menantu Mbah Kyai Mustaram Prambutan, Ponggok, Blitar) dan menikah dua kali memiliki putra-putri, di antaranya: (1) Nyai Minarsih; (2) Nyai Paransih; (3) Nyai Salamah; (4) Mbah Kyai Munajat; (5) Nyai Taminah; (6) Mbah Alwan; (7) Mbah Mujiyam; (8) Mbah Toyyiban.

9.    Nyai Djaidah (Dandong, Srengat, Blitar), saya tidak menemukan berapa putra-putri beliau.

Demikian sekilas silsilah putra-putri Mbah Kyai Muhammad Sya’ban (dan Nyai Jarakan binti Kyai Ali Muntoha) yang saya dapatkan dari sebagian kecil catatan silsilah di Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman sebelah Utara Masjid Agung Kota Blitar. Mudah-mudahan silsilah ini berguna bagi siapapun yang membutuhkan. Dan masih banyak lagi sebenarnya silsilah yang harus saya tulis. Namun mungkin ini dulu yang dapat saya lakukan.

“If you can dream it you can do it”

(Jika kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”

(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

 
Makam Mbah Kyai Sya'ban Gembrang Serang dalam areal "Makam Auliya' Mbrebesmili Santren", Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar, Jawa Timur. Di sebelah Selatan beliau dimakamkan jasad Eyang Ponco Suwiryo (Sayyid Bukhori Mukmin), yakni ayah angkat R.M. Djojopernomo (Pangeran Papak Natapraja) cucu Nyi Ageng Serang (pahlawan Nasional)
Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) pernah berziarah ke areal "Makam Auliya Mbrebesmili Santren" tersebut.


Tentang Penulis

Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang berbau kuburan, kijing, maesan, kembang boreh, kembang kanthil, kembang kenongo dan segala macam bau-bauan ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria yang yang sering dipanggil oleh Kyai Muhammad AP dengan sebutan “Ki Gadhung Melathi” atau “Mbah Pasarean” (karena seringnya berkunjung ke pesarean-pesarean untuk mengkaji sejarah tokoh yang dimakamkan) tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

5 komentar:

  1. Brrti aku salah satu cucu beliau

    BalasHapus
  2. Klok suami dari nyai tamiah itu siapa mbah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalok suami dari nyai taminah itu siapa om

      Hapus
    2. Mbah suhar,saya buyutnya.

      Hapus
  3. Saya mamik tri yulianto bin kholil bin abuyatun binti taminah bin mursoho

    BalasHapus